Thursday, June 07, 2007

Teknologi Telekomunikasi Kini dan Kita

Pada masa lalu di sekitar pertengahan 80an, setiap kali menyelenggarakan kegiatan luar lapangan dalam jumlah besar, panitia selalu membangun instalasi telekomunikasi radio 2 meteran. Ini perlu dibangun agar setiap personil yang terlibat di acara dapat terhubung dengan dunia luar. Berkali-kali informasi dari keluarga di Jakarta atau sebaliknya dapat diinformasikan dengan baik ke atau dari basecamp. Itu dulu.

Hingga kini sistem telekomunikasi suara melalui radio ini tetap tersedia dengan berbagai penyempurnaan teknologi tentunya. Namun sejak paruh kedua 90an, cara berkomunikasi antar manusia semakin baik dan efektif. Telepon selullar bukan lagi menjadi barang mewah. Siapapun boleh memilikinya dengan harga dan feature yang sesuai dengan kebutuhan. Di sisi yang lain dan saling melengkapi, Internet telah pula merubah pola berwarta dan bersurat bagi manusia sejak 90an. Sungguh kini ada dua cara berkomunikasi dan berkolaborasi yang mudah, murah dan efektif.

Demikian pula yang dirasakan oleh rekan-rekan Fabiona Angkatan 84 dalam merencanakan pertemuan-pertemuannya. Tentu manfaat penggunaan telepon selullar dan Internet untuk berkomunikasi juga dirasakan oleh siapa saja. Tidak heran bila dalam laporan-laporan sebelumnya di blog ini selalu menyertakan kutipan komunikasi selullar dan Internet antar personil Angkatan 84.

Biasanya perencanaan sebuah pertemuan bermula dari komunikasi sederhana melalui short messaging system (sms) atau chatting memakai yahoo messenger. Kemudian berlanjut ke saling telepon atau berkirim email. Berikut ini contoh-contoh komunikasi awal itu: "Kapan yuk, kumpul-kumpul lagi?", misalnya. Atau, "Kangen sama anak-anak niii, kumpul dong". "Kelamaan gak ngumpul nih...!". "Kapan reuni lagi?". Jawabannya pun cukup simple. "Ayuk aja". Atau "Ayo dong!", "Kapan?" bahkan "Siapa yang nraktir nih?" (Asal tau aja, kalimat ini yang paling sering dilontarkan oleh Teguh Hartono, hehehe).

Para inisiator pertemuan biasanya tidak banyak. Bisa oleh 2, 3, 4 atau 5 orang saja. Lalu dibicarakan tema pertemuan, pemilihan waktu, tempat, pembiayaan dan lain sebagainya. Usulan tempatpun biasanya memakai beberapa alternatif, paling tidak 3 lokasi. Setelah dicapai kesepakatan, lalu mulai deh saling memberi kabar. Mengumumkan acara bisa melalui sms, email, atau minta izin moderator untuk numpang di milis Fabiona.

Ada satu hal yang selalu terjadi setiap kali undangan atau pemberitahuan dilayangkan melalui sms atau email. Umumnya sms yang dikirim ke rekan-rekan Fabiona Angkatan 84 "benar-benar terkirim", alias tanpa kabar berita atau balasan. "Langsung bablas....", begitulah kata yang tepat jika meniru sebuah jargon iklan jamu di TV. Tapi ya tidak begitu-begitu amat sih. Ada juga beberapa rekan yang antusias membalas, misalnya Tanto, Boogie (selalu menelepon balik dari Surabaya), Heni dan beberapa lainnya dalam jumlah kecil.

Sering kali saya berpikir ulang setiap habis mengirim undangan via sms. "Keterima gak ya? Apa sudah ganti nomor? Koq sepi-sepi aja?". Hal ini juga terjadi pada saat undangan dikirim secara kolektif melalui email. Yang respons balik sangat terbatas. Tercatat pembalas email yang sangat terbatas itu antara lain: Ali Akbar, Fachruddin dan Teguh. Kadang Amel juga me-reply. Padahal yang dikirim melalui sms atau email bisa mencapai puluhan nama sekali kirim.

Kadang Ira Jiwid (salah satu inisiator pertemuan-pertemuan) berkirim email ke saya dengan nada prihatin. "Koq belum ada yang konfirmasi ya 'Djie?". Biasanya saya menenangkan dengan kalimat, "Kita masih punya hari Jum'at 'Ra. Mudah-mudahan besok hari terakhir konfirmasi berdatangan". Namun sering kali sampai hari kerja terakhir tetap aja tanpa kabar, whuiiih.... Gak putus asa. Bila acaranya Sabtu atau Minggu, maka pada pagi harinya saya akan kirim ulang undangan via sms ke sekian puluh nomor handphone. Pengiriman ulang cukup dilakukan sambil leyeh-leyeh di tempat tidur antara jam 07:00 - 07:30 pagi. Setelah itu saya akan nonton acara wisata kuliner jam 07:30 di salah satu TV swasta.

Intuisi turut dimanfaatkan dalam mengira-ngira jumlah peserta yang hadir. Ini penting karena menyangkut jumlah meja kursi yang harus dibooking, atau jumlah porsi makanan yang harus dipesan dari catering. Dan biasanya pula tidak akan meleset jauh dari perkiraan. Misalnya untuk acara Silaturrahmi Fabiona Angkatan 84 dan Keluarga tanggal 26 Mei lalu, Teja memperkirakan yang datang 100 orang (porsi). Ternyata yang hadir lebih dari 90 orang (sangat mendekati). Begitu pula pada acara Nostalgia Lunch Fabiona Angkatan 84 tanggal 4 Maret 2007. Saat itu diperkirakan datang 18 Alumni Angkatan 84 belum termasuk pasangan dan anak-anak. Ternyata yang hadir sekitar 25 orang.

Ketika acara berlangsung, kadang saya "protes" ke beberapa teman. "Loe terima gak sms undangan dari gue?". "Terima 'Djie". "Lha koq loe gak balas atau kasih konfirmasi?". Jawabannya pasti sambil ketawa, "Ia, tapi gue datang kan....?". Dasar...! Udahlah, yang penting teman-teman pada datang, hahahaha...

Dengan semakin meluasnya informasi bahwa Fabiona Angkatan 84 akan berusaha komit menjalankan paling tidak 2 acara setiap tahunnya, mudah-mudahan kepedulian rekan-rekan Angkatan 84 semakin besar. Apalagi databasenya semakin bertambah. (Sadar juga sih, untuk mengumpulkan data 207 orang Angkatan 84 pasti penuh tantangan karena sudah terpisah belasan tahun. Jadi ingat Buku Data Angkatan 84 yang dulu Budi dan saya buat di akhir tahun 80an. Ngetiknya pake WS di komputer 286nya Budi, lengkap, dicetak trus dijilid bersambul biru muda dengan lakban hitam. Masih adakah rekan-rekan Angkatan 84 yang menyimpan? Saya punya tapi terselip di rumah).

Semoga rekan-rekan Angkatan 84 akan senantiasa berkirim sms dan menjadikannya pesan berantai. Apalagi Fabiona Angkatan 84 sudah punya media informasi, komunikasi dan kolaborasi berupa blog di Internet (http://fabiona84.blogspot.com/). Lengkap deh sarana komunikasi kita, mulai dari sms, yahoo messenger, email, telepon selullar maupun blog.

Kita memang lahir lebih cepat daripada teknologi telekomunikasi masa kini. Tapi meski lahir lebih cepat, kita harus mampu dengan cepat menyerap dan memanfaatkan teknologi telekomunikasi secara arif dan efektif. Jangan sampe gaptek, deh. Sekali berkumpul tetap berkumpul, ya Fabiona Angkatan 84.


(Moh. Adjie Hadipriawan, Jumat, 8 Juni 2007 pukul 11:00)



***** Hari ini Pak Harto ulang tahun yang ke 86. Happy birthday Pak Harto, semoga cepat sembuh dan panjang umur. *****


Photos - taken from http://images.google.co.id/

1 Comments:

Blogger bscc-jakarta.blogspot.com said...

Utk. Adik-adik Alumnus Angk.1984,

Saya tertarik dgn. cara Anda semua memanfaatkan Teknologi Informasi (TI)untuk membangun komunikasi antar Alumnus. Utk Angkatan kami (1970) ternyata hanya beberapa orang saja yang bisa memanfaatkan kemajuan TI, yang lainnya Gaptek (?) yaa maklum Angkatan Primitif. Nah kelihatannya ada kesamaan semangat antara Angk. 1970 dgn Angk.1984, bayangkan kita beda 14 tahun....
Siapakah motor kegiatan Angk.1984 ini? bolehkah saya berkenalan, Bagaimana kalau suatu ketika di masa mendatang kita bisa kumpul secara lintas Angkatan, walaupun mungkin nggak bisa datang semua, tapi mari kita mulai niat baik ini...

Salam,
Bahang, 1751 van Bio
fabionagroup@yahoogroups.com

5:04 PM  

Post a Comment

<< Home